Nama:Devi Anggreni
Nim:11901261
Kelas:PAI 4B
Makul:Magang 1
Laporan bacaan 2:Kurikulum Dalam Pendidikan
file:///C:/Users/USER/Downloads/1934-5161-1-PB.pdf
Menurut pendapat saya kurikulum memiliki posisi paling penting dalam pendidikan untuk mewujudkan cita-cita. Kurikulum pendidikan merupakan suatu rancangan atau program studi yang berhubungan dengan materi atau pelajaran Islam, tujuan proses pembelajaran,metode dan pendekatan, serta bentuk evaluasinya. Kurikulum disusun oleh para pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat pendidikan, pengusaha serta masyarakat lainnya. Rencana ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga maupun masyarakat. Kurikulum dalam pengertian mutakhir adalah semua kegiatan yang memberikan pengalaman kepada siswa (anak didik) di bawah bimbingan dan tanggungjawab sekolah. Kurikulum pendidikan bertujuan menanamkan kepercayaan dalam pemikiran dan hati generasi muda, pemulihan akhlak dan membangunkan jiwa rohani. Ia juga bertujuan untuk memperoleh pengetahuan secara kontinu, gabungan pengetahuan dan kerja, kepercayaan dan akhlak, serta penerapan amalan teori dalam hidup. Menurut definisi yang dikemukakan oleh Doll (1974; 22) (Syaodih Sukmadinata, 2017: 5) kurikulum memiliki pengertian yang luas tidak hanya sekedar memuat pengertian berkaitan dengan proses belajar saja,melainkan memberikan perubahan lingkup yang memuat pengalaman belajar anak di lingkungan. Namun, menurut Mauritz Johnson (1967; 130) (Syaodih Sukmadinata, 2017: 5) pendapat dari Doll tersebut disanggah dengan alas an bahwa pengalaman hanya akan muncul ketika adanya interaksi peserta didik dengan lingkungannya. Interaksi bukan merupakan kurikulum melainkan pengajaran. Dalam penjelasannya Johnson menegaskan bahwa pengajaran memuat perencanaan isi, kegiatan belajar mengajar, evaluasi. Sedangkan kurikulum hanya berkenaan dengan hasil-hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik. jika perubahan merupakan sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari maka perubahan itu pun tidak dapat di arahkan hanya kepada sebagian sub pendidikan saja, melainkan mengarah kepada seluruh aspek pendidikan, dalam hal ini tidak terkecuali kepada kurikulum sebagai sebuah kerangka program dalam melaksanakan sebuah proses pendidikan.
Terdapat dua jenis tujuan yang terkandung di dalam kurikulum satuan pendidikan atau sekolah sebagai berikut:
1) Tujuan kurikulum
a) Tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah secara keseluruhan
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah memiliki sejumlah tujuan yang ingin dicapainya yang telah dirancang dalam bentuk pengetahuan,keterampilan serta sikap.
b) Tujuan yang ingin dicapai dalam setiap bidang studi
Setiap bidang studi dalam kurikulum suatu sekolah juga mempunyai sejumlah tujuan yang ingin dicapainya. Tujuan inipun digambarkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan dapat dimiliki siswa setelah mempelajari suatu bidang studi pada sekolah tertentu,Kurikulum berisi tentang materi pembelajaran yang diprogramkan dan disesuaikan dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Dari Beberapa pendapat tadi dapat diketahui bahwa kurikulum pada hakikatnya adalah rancangan mata pelajaran bagi suatu jenjang pendidikan tertentu dan dengan menguasainya seseorang dapat dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan ijazah.Dengan adanya pengakuan format ijazah anak didik memperoleh kesempatan yang besar dalam melanjutkan pendidikan dan mencari pekerjaan.
Mengenai kurikulum dapat diberikan kesimpulan bahwa kurikulum bukan sekedar memuat sejumlah data pelajaran akan tetapi meliputi seperangkat proses atau segala usaha sekolah untuk mencapai tujuan yang diinginkan seperti pengalaman pendidikan,sumber pengajaran baik yang berada didalam maupun diluar sekolah seperti surat kabar,televisi,radio dll yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Fungsi Kurikulum
Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
A. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendididkan.dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
B. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1) Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan 2) Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah,tersebut, fungsi ini meliputi: a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.
C. Fungsi kurikulum yang ada di atasnya 1) Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulm yang diselenggarakannya. 2) Fungsi Peniapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun cara mengajar.
D. Fungsi Kurikulum Bagi Guru Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum
sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.
E. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan
barometer atau alat pengukur keberhasilanprogram pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kcegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
F. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor) Bagi para pengawas, fungsi kurikulum
dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang
memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
G. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan,
masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilaiserta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kuri-kulum suatu sekolah.
H. Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau perusahaan yang memper-gunakan tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produktivitas.
ASAS-ASAS KURIKULUM
A. Asas Filosofis
Asas filosofis dalam penyusunan kurikulum, berarti dalam penyusunan kurikulum hendaknya berdasar dan terarah pada falsafah bangsa yang dianut. Falsafah atau filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosopis, philo, philos, philen yang berarti cinta, pecinta, mencintai, sedang Sophia berarti kebijaksanaan, kearifan, nikmat, hakikat, dan kebenaran.
B. Asas Psikologi
Asas psikologi berarti kegiatan yang mengacu pada hal-hal yang bersifat psikologi. Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu pelayanan yang diperuntukkan pada siswa, oleh karena dalam psikologi juga dibahas aspek psikis yang terdapat pada Manusia sebagai makhluk yang bersifat unitas multiplex yang terdiri atas sembilan aspek psikologi yang kompleks.
C. Asas Sosial Budaya/Asas Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki berbagai gejala sosial hubungan antar individu dengan individu, antar golongan, lembaga sosial yang disebut juga ilmu masyarakat. Dunia sekitar merupakan lingkungan hidup bagi manusia. Masyarakat merupakan kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama hingga mereka mengatur diri mereka sendiri dan menganggap sebagai suatu kesatuan sosial. Sekolah adalah institusi sosial yang didirikan dan ditujukan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Maka kurikulum sekolah dalam penyusunan dan pelaksanaan banyak dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial yang berkembang dan selalu berubah di dalam masyarakat.
D. Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan masalah bagaimana bahan pelajaran akan disajikan. Apakah dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah, ataukah diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang diberikan, misalnya dalam bentuk broad field atau bidang studi seperti IPA, IPS, Bahasa, dan lain-lain. Ataukah diusahakan hubungan secara lebih mendalam dengan menghapuskan segala batas-batas mata pelajaran (dalam bentuk kurikulum terpadu).
Penganut ilmu jiwa asosiasi akan memilih bentuk organisasi kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran, sedangkan penganut ilmu jiwa Gestalt akan cenderung memilih kurikulum terpadu. 8 Ilmu jiwa asosiasi yang berpendirian bahwa keseluruhan sama dengan jumlah bagian-bagiannya, cenderung memilih kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran, yang dengan sendirinya akan terpisah-pisah. Sebaliknya, ilmu jiwa Gestalt lebih mengutamakan keseluruhan karena keseluruhan itu bermakna dan lebih relevan dengan kebutuhan anak dan masyarakat.
Perlu diingatkan kembali, bahwa tidak ada kurikulum yang baik dan tidak baik. Setiap organisasi kurikulum mempunyai kebaikan akan tetapi tidak lepas dari kekurangan ditinjau dari segi-segi tertentu. Selain itu, bermacam-macam organisasi kurikulum dapat dijalankan secara bersama di satu sekolah, bahkan yang satu dapat membantu atau melengkapi yang satunya. Kurikulum yang bagaimana yang harus dipilih? Pertanyaan itu diajukan karena macamnya kemungkinan. Dalam mengembangkan kurikulum harus diadakan pilihan, jadi selalu ada hasil semacam kompromi antara anggota panitia kurikulum. Sering dikatakan bahwa, kurikulum adalah soal pilihan. Dalam hal ini pilihan banyak bergantung pada pendirian atau sikap sE. Asas Teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi satu sama lain tidak dapat dipisahkan sebab ilmu pengetahuan yang hanya sebagai ilmu untuk bahan bacaan tanpa praktikan untuk kepentingan umat manusia hanyalah suatu teori yang mati. Sebaliknya praktik yang tanpa didasari oleh ilmu pengetahuan hasilnya akan sia-sia.
Kurikulum tidak boleh meninggalkan kemajuan teknologi pendidikan. Peningkatan penggunaan teknologi pendidikan akan menyebabkan naiknya tingkat efektivitas dan efisien proses belajar mengajar selalu menonjolkan peranan guru, terutama dalam memilih bahan dan penyampaiannya.
Dengan majunya teknologi informasi, diharapkan bahwa mengajar adalah membuat yang belajar mengajar diri sendiri, selanjutnya, system penyampaiannya tidak harus dengan tatap muka antara guru dan siswa. Sekarang peran guru dapat digantikan dengan media instruksional baik yang berupa media cetak maupun non cetak terutama media elektronik, misalnya komputer, internet, rekaman video, dan sebagainya. Dengan teknologi pendidikan modern, proses pembelajaran akan dilakukan dengan berbagai system penyampaiannya, misalnya system pembelajaran jarak jauh, yang penyampaiannya dengan cara menggunakan modul, Televisi Pendidikan Nasional, siaran radio, pendidikan, metode berprogram internet dan sebagainyaeseorang tentang pendidikan.
Komponen Kurikulum
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Jadi kurikulum dapat disimpulkan sebagai berikut Kurikulum adalah suatu kegiatan pendidikan yang mencakup berbagai rencana kegiatan peserta didik yang terperinci berupa bentukbentuk bahan pendidikan, saran-saran strategi belajar mengajar,pengaturan-pengaturan program agar dapat diterapkan, dan halhal yang mencakup pada kegiatan yang bertujuan mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan kurikulum Pendidikan Islam adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan, serta cara pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Ia merupakan sekumpulan studi keislaman yang meliputi al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlaq, Fiqih, Tarikh, dan Kebudayaan Islam. Dalam kurikulum Pendidikan Islam harus memperhatikan beberapa hal diantaranya sesuai dengan fitrah manusia, mencakup kepentingan umat Islam pada umumnya, bersifat realistic, komprehensif dan kontinuitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar