Selasa, 15 Juni 2021

Suka Dan Duka Kuliah Online

 Assalamualaikum...

Kembali lagi bersama saya Meilani Wahyu Putri dengan Nim 11901316 Kelas PAI 4B. ini minggu kedua saya lanjut untuk menuliskan laporan bacaan saya di blogger. 

kali ini saya ingin membuat laporan bacaan yang bertema dengan “Suka dan Duka Kuliah Online”.

Selama masa social distancing seperti saat ini, kegiatan perkuliahan juga dilakukan dari dalam rumah. Udah banyak perguruan tinggi yang mulai mengubah metode perkuliahan yang awalnya bertatap muka menjadi online, dan membatasi kegiatan di sekitar kampus karena ancaman wabah COVID-19 ini.

mungkin banyak sekali di antara kamu yang udah mulai bosan dan malas untuk melakukan perkuliahan online di rumah. Jangan khawatir, kali ini kita akan mengupas tuntas permasalahan kuliah online dan berbagi tips untuk kamu nggak bosan dan malas saat kuliah melakukannya di rumah. 


Keluhan Saat Melakukan Kuliah Online

 

1. Kondisi Internet yang Berbeda-beda

Kendala ini pasti sering banget kamu rasakan saat sedang kuliah online. Kondisi internet di tiap daerah pastinya berbeda-beda. Untuk kamu yang tinggal di daerah perkotaan mungkin nggak terlalu masalah dengan hal ini, tapi untuk kamu yang tinggal di daerah yang masih minim akses internet pasti kendala ini mengganggu banget.


2. Kuliah Nggak Kondusif

Penggunaan berbagai macam aplikasi untuk kuliah online memang awalnya buat kamu bingung sendiri. Nggak jarang juga, dosennya sendiri ikutan bingung dengan pengoperasian aplikasi tersebut. Ditambah dengan kondisi rumah setiap mahasiswa pasti berbeda-beda yang menyebabkan suasana perkuliahan menjadi nggak kondusif.

 

3. Tugas Lebih Banyak Daripada Kuliah Biasa

Akibat sulit dan kurang mengertinya pengoperasian medianya, banyak dosen yang mengganti kuliahnya dengan memberikan mahasiswanya banyak tugas. Akibatnya jumlah tugas kuliahmu menumpuk dan nggak sebanding dengan pelaksanaan kuliahnya.

 

4. Perangkat yang Nggak Memadai

Perlu banget untuk diketahui kalau kondisi sosial ekonomi setiap mahasiswa pastinya berbeda-beda. Nggak semua mahasiswa mampu untuk membeli perangkat komputer atau laptop. Nggak semua perangkat juga mampu digunakan untuk menginstall aplikasi seperti Zoom atau Webex yang membutuhkan memori yang besar. Akibatnya, perkuliahan menggunakan media tersebut sulit untuk dilaksanakan.

 

5. Beberapa Dosen Nggak Kasih Feedback

Karena sulitnya proses komunikasi saat kuliah online, banyaknya tugas yang diberikan dosen tanpa adanya feedback. Hal ini seakan cuma formalitas semata bagi sebagian dosen, memberikan tugas, dikumpulkan, setelah itu diberikan tugas lagi tanpa adanya penjelasan mengenai tugas tersebut. Mahasiswa pun dianggap seakan-akan udah mengerti dan menguasai semua materinya.

 

Di sisi lain, kuliah secara online sebenernya punya banyak manfaat untuk kamu sebagai mahasiswa maupun untuk dosen sebagai penyelenggara perkuliahan.


Manfaat Kuliah Online

 

1. Bisa belajar teknologi

Mungkin media kuliah menggunakan Whatsapp udah sering kamu lakukan bukan cuma saat social distancing. Tapi, lain halnya dengan aplikasi seperti Zoom, Webex, atau Google Classroom yang masih jarang digunakan karena masih mengandalkan pertemuan tatap muka. Dengan adanya kuliah online ini, baik dosen atau kamu sebagai mahasiswa sama-sama belajar untuk menggunakan teknologi tersebut supaya kuliah online-mu berjalan dengan maksimal tanpa kendala.

 

2. Bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun

Kuliah online bisa kamu lakukan kapan pun dan di mana pun. Kamu bisa melakukan kuliah online di tempat tidurmu, di depan rumahmu, atau di mana pun tempatnya. Waktu perkuliahannya pun fleksibel sesuai kesepakatan antara mahasiswa dengan dosennya. Tapi, kamu tetap harus ingat akan kesopanan terhadap dosen dan teman-temanmu.


3. Nggak perlu berdandan rapi

Biasanya kalau kamu hendak pergi kuliah seperti biasanya kamu akan sibuk dengan baju apa yang akan kamu pakai, dan juga sibuk berdandan. Tapi, saat kuliah online kamu nggak perlu melakukan hal tersebut, karena saat kuliah online orang-orang nggak akan menyadari kamu udah mandi atau belum, juga apakah kamu udah dandan atau belum.

 

4. Hemat

Untuk kamu yang melakukan kuliah online menggunakan kuota pulsa, hemat adalah kebohongan besar karena pengeluaranmu untuk membeli pulsa jadi besar dari biasanya. Tapi, bila kamu menghitung dari aspek yang lain sesungguhnya disitu letak hematnya. Saat kuliah biasa pasti kamu memerlukan biaya untuk transportasi, makan siang, dan hal-hal nggak terduga lainnya. Dengan adanya kuliah online, kamu cuma perlu mengeluarkan biaya untuk beli kuota aja, nggak perlu mengeluarkan biaya transportasi dan uang makan karena untuk makan kamu bisa ambil sendiri di dapur rumahmu.

Beberapa Aplikasi yang Sering Digunakan

 

Beberapa aplikasi ini sering banget digunakan mahasiswa untuk kuliah online di situasi social distancing.


1. Zoom Cloud Meeting

Aplikasi pertama yaitu Zoom Cloud Meeting. Aplikasi tersebut mulai ramai digunakan akhir-akhir ini. Zoom Cloud Meeting merupakan aplikasi meeting online yang udah hadir di platform desktop sejak tahun 2011. Aplikasi ini bisa kamu unduh melalui smartphone kamu baik pengguna Android maupun pengguna iOS.

 

2. Google Classroom

Google Classroom adalah suatu aplikasi dari Google untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Banyak mahasiswa dan dosen menggunakan aplikasi ini saat mereka mengadakan kuliah secara online. Aplikasi ini diumumkan secara resmi pada 6 Mei 2014. Google Classroom bisa kamu unduh melalui smartphone kamu juga baik untuk pengguna Android maupun pengguna iOS.

 

3. Slack

Slack mempunyai fungsi yang mirip-mirip dengan Whatsapp, perbedaannya Slack memiliki fitur yang lebih kompleks dan lengkap. Nggak cuma memiliki fitur video call aja, Slack juga memiliki fitur lain seperti berbagi file, melakukan pengiriman pesan, melihat proses kinerja dalam menjalankan suatu proyek, dan lain-lain. Slack juga didesain untuk mengakomodir kebutuhan komunikasi di dalam suatu manajemen. Semua fitur Slack ini bisa membantu kamu saat melakukan kuliah di rumah, kamu nggak harus bertatap muka dengan dosen atau teman-temanmu.

 

4. Google Hangouts Meet

Google Meeting merupakan bagian dari fitur Google Hangouts yang bisa memberikan fasilitas video conference hingga 250 peserta secara live. Aplikasi ini bisa membantu kamu saat sedang melakukan kuliah secara online. Bisa kamu unduh melalui smartphone Android atau iOS juga, lho!

 

5. Whatsapp

Aplikasi pesan instan yang satu ini udah cukup populer di semua kalangan. Nggak cuma kalangan pekerja aja, Whatsapp juga cukup penting dalam sistem komunikasi perkuliahan mahasiswa saat melakukan kuliah secara online. Dengan aplikasi Whatsapp, kamu bisa berkoordinasi dengan teman kuliahmu untuk berkirim pesan teks, foto, atau melakukan video call hingga empat orang sekaligus secara bersamaan. Kamu juga bisa manfaatkan aplikasi ini untuk berkoordinasi juga dengan dosen-dosenmu.

 

 

Tips Kuliah Online yang Efektif

 

Berikut beberapa tips yang bisa membantu kamu melakukan kuliah secara online dengan lebih efektif.

 

1. Buat Reminder Jadwal Kuliah

Kuliah di rumah bukan berarti kamu bisa bermalas-malasan dan lupa akan kewajibanmu sebagai mahasiswa, ya! Kamu harus mengingat dan mencatat jadwal kuliah secara online yang udah disepakati oleh dosenmu. Biasanya, setiap perkuliahan online dosen akan mewajibkan mahasiswanya untuk absensi agar bisa dilihat kehadiranmu dalam perkuliahannya. Jadi, jangan menganggapnya sepele, kalau kamu menyepelekannya bisa-bisa kamu akan dapat teguran atau dianggap nggak hadir oleh dosenmu.

 

2. Disiplin Waktu Dalam Mengumpulkan Tugas

Selain kamu harus mengecek jadwal kuliah secara online-mu, kamu juga harus mencatat jadwal pengumpulan tugas yang diberikan oleh dosenmu. Biasanya, saat kamu melakukan kuliah secara online, kamu harus tepat waktu dalam mengumpulkan tugas tersebut. Nggak ada toleransi saat kamu telat mengumpulkan tugas, karena semuanya tercatat secara online.

 

3. Perhatikan Materi Kuliah Dengan Baik

Kuliah di rumah bukan berarti juga kamu bisa seenaknya sendiri dalam perkuliahan. Baik kuliah biasa ataupun kuliah secara online di rumah, kamu harus perhatikan materi kuliah yang disampaikan oleh dosenmu. Nggak cuma itu, kamu juga harus fokus pada perkuliahannya agar kuliah secara. online-mu berjalan efektif.

 

4. Catat Poin Penting Dari Materi Perkuliahan

Nggak cuma memperhatikan aja, kamu juga harus mencatat poin-poin penting dari materi perkuliahan yang dijelaskan oleh dosenmu. Meskipun kamu kuliah di rumah, usahakan untuk tetap aktif dalam kuliah secara online dan aktif bertanya untuk materi yang nggak kamu mengerti, ya.

 

5. Carilah Tempat yang Nyaman

Namanya juga kuliah di rumah, pasti ada aja kendala yang kamu alami saat melakukannya. Mulai dari tiba-tiba ibumu memanggil, suara kendaraan atau suara berisik dari luar rumah, sampai hal-hal lain yang bisa mengganggu kuliahmu yang akhirnya kamu nggak bisa berkonsentrasi. Maka dari itu, carilah tempat yang nyaman di rumahmu agar memudahkan kamu untuk berkonsentrasi saat sedang kuliah. 

Mungkin sampai disini penulisan saya diblogger pada pertemuan minggu ini, sampai jumpa lagi......

Efektifitas pembelajaran melalui metode daring (online) dalam masa darurat covid-19

 Laporan bacaan:Efektivitas pembelajaran melalui metode daring (online)  dalam masa darurat covid-19

Devi Anggreni:11901261

Saat ini pandemi covid lagi menjadi topik pembahasan yang masih hangat di Indonesia pandemi Covid-19 sudah hampir 3 bulan membuat segala sesuatu dikerjakan dari rumah. Kebijakan-kebijakan pemerintah demi terputusnya rantai penyebaran Covid-19 meminta masyarakat untuk semakin memiliki kesadaran pentingnya stay at home, mencuci tangan dengan sabun, physical distancing, dan memakai masker jika ada urusan penting yang memaksa untuk keluar rumah. Kondisi seperti ini tentulah tidak mudah dihadapi, apalagi untuk orang-orang yang tidak terbiasa atau yang tidak bisa bekerja dari rumah. Hal inipun dirasakan oleh saya sebagai Dosen/Tenaga Pendidik. Melakukan proses pembelajaran dari rumah secara online atau daring tidak semudah yang dibayangkan. Begitu banyak hal yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang kita rancangkan sebelumnya, diantaranya strategi pembelajaran, metode, model, bahkan ketersediaan fasilitas yang menunjang dalam melakukan pembelajaran online atau daring tersebut. hikmah dari adanya Pandemi Covid-19 ini, dimana kita bisa merasakan proses pembelajaran yang tidak dibatasi oleh ruang kelas, namun bisa dimanapun dan kapanpun. Dan ini adalah kali pertama dimana hampir seluruh tenaga pendidik di Indonesia melaksanakan proses pembelajaran lewat online atau daring. Memang kita sudah berada pada Era Revolusi Industry 4.0 yang menuntut kita untuk semakin pintar memanfaatkan teknologi dalam memudahkan pekerjaan yang kita lakukan. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa belum semua pihak siap menerima kondisi pembelajaran seperti ini, baik itu pihak Dosen/Guru sebagai tenaga pendidik maupun pihak mahasiswa/siswa sebagai peserta didik.Terganggunya perekonomian orang tua/wali mahasiswa juga menjadi kendala yang membuat sebagian mahasiswa hanya memiliki kemampuan untuk membeli sedikit kuota internet ataupun bahkan tidak mampu membelinya. Walaupun ada beberapa kampus yang membantu penyediaan kuota internet untuk mahasiswanya, namun pada kenyataannya masih ada juga mahasiswa-mahasiswa yang tidak merasakan dan menikmati bantuan itu. Selain itu, kita juga tidak bisa menutup mata dengan keadaan mahasiswa yang tidak memiliki akses internet yang lancar di kampung halaman mereka. Namun, bukan berarti membuat kita menyepelekan proses pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 ini. Kompetensi dan kemampuan tenaga pendidik untuk berinovasi dan tetap bertanggung jawab menjalankan tugas tanggungjawab sebagai pengajar juga menjadi komponen penting yang mampu menciptakan proses pembelajaran yang efektif kita tidak bisa menyalahkan keadaan atau bahkan berhenti dan menyerah karena keadaan. Apapun yang terjadi pendidikan akan terus berjalan. Dibutuhkan kerjasama antara Dosen/Guru sebagai tenaga pendidik dan Mahasiswa/Siswa sebagai anak didik untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan mampu mencapai tujuan pembelajaran.Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal seperti ini dibebankan kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.

Selasa, 08 Juni 2021

Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi

 Nama:Devi Anggreni

Nim:11901261

Kelas:PAI 4B

Makul:Magang 1


Laporan bacaan :Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi 


Masa pandemic covid-19 adalah masa dimana semua keadaan tidak seperti biasa dilakukan oleh semua kalangan termasuk dunia pendidikan. Covid-19 adalah penyakit yang menyerang pernapasan manusia dengan gejalan pernapasan akut, seperti demam, batuk dan sesak napas. Penyakit ini dengan cepat menular pada manusia dengan tetesan air liur yang keluar dari orang yang mengidap penyakit ini. Oleh sebab itu, semua kegiatan harus dihentikan dan mengharuskan orang untuk menggunakan dan membiasakan menggunakan masker, selalu cuci tangan dan jaga Jarak. Hal ini mengakibatkan pembelajaran pun tidak boleh dilakukan secara tatap muka melainkan harus dilakukan dari rumah. Pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran dari rumah bukanlah hal mudah bagi guru untuk dilakukan. Banyak factor yang mengakibatkan sulit untuk dilakukan antara lain, yaitu keterbatasan kemampuan guru dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi, sarana dan prasarana yang dimiliki guru dan siswa serta kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Namun, hal ini tetap harus dapat kita atasi, khususnya pembelajaran walau dalam suasana dan kondisi Negara kita yang masih dalam masa pandemic covid-19. Kementerian pendidikan dan kebudayaan memfasilitasi program Belajar dari Rumah yang ditayangkan di televise pada Stasiun TVRI. Program ini ditujukan kepada para siswa dari jenjang PAUD, sekolah dasar, sekolah menegah pertama, sekolah menengah atas, perguruan tinggi bahkan orang tua. Hal ini dilakukan oleh pemerintah dengan maksud untuk membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk membeli perlengkapan teknologi seperti handphone dan internet. Namun, hal ini tetap tidak bias dijalankan secara terus menerus karena guru tidak dapat memantau secara langsung bagaimana perkembangan siswa dalam belajar. Oleh sebab itu, guru harus melakukan inovasi dalam pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, melalui berbagai media, seperti media elektronik dan elearning atau pembelajaran online. Elearning dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai aplikasi media online, seperti whatsapp, google classroom, kelas online, zoom meeting, google meet dan lain sebagainya agar pembelajaran tetap berjalan. Melalui pemanfaatan teknologi inipembelajaran akan dapat dilaksanakan dengan baik.

Pembelajaran di masa pandemic covid-19 harus tetap dilaksanakan walau dengan berbagai cara sehingga siswa dapat tetap belajar. Menurut Dabbagh dan Ritland menjelaskan, pembelajaran online adalah system belajar yang terbuka dan tersebar dengan menggunakan perangkat pedagogi atau alat bantu pendidikan yang dimungkinkan melalui internet dan teknologi berbasis jaringan untuk memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui aksi dan interaksi yang memiliki makna. Berbagai contoh media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran di masa pandemic covid-19 yaitu:

1. Media Pembelajaran Online

Media pembelajaran online merupakan media yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna (user) sehingga pengguna dapat mengendalikan dan mengakses apa yang menjadi kebutuhan pengguna, seperti mengunduh ataupun mengupload materi. Dalam penggunaan media pembelajaran online, pembelajaran bersifat mandiri dan memiliki interaktifitas tinggi sehingga dapat meningkatkan ingatan, memberikan pengalaman belajar melalui teks, video dan animasi yang dibuat sehingga informasi yang akan disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan dipelajari oleh siswa. Selain itu, siswa pun dapat mengumpulkan hasil belajar secara online dengan mudah dan cepat melalui email, mengirim komentar di forum diskusi, chat, dan melakukan video. 

Berbagai media pembelajaran online yang dapat digunakan dalam pembelajaran, yaitu:

a. Google Classroom

Google classroom atau ruang kelas google adalah suatu tempat pembelajaran online yang dapat memudahkan guru daalam memberikan informasi, membagikan materi pembelajaran serta melakukan penilaian. Dengan google classroom pembelajaran dapat tersampaikan secara maksimal kepada seluruh siswa secara online. Menurut Hakim, 2016 mengungkapkan bahwa google classroom adalah layanan berbasis internet yang disediakan oleh google sebagai system elearning. Service ini didesain untuk membantu pengajar membuat dan membagikan tugas kepada siswa secara online atau paperless. Ini berarti, butuh akses internet untuk dapat masuk ke dalam google classroom. Selain itu, google classroom juga mempunyai kemampuan untuk membuat salinan otomatis dari tugas yang sudah dibuat oleh siswa. Guru dapat mengecek tugas siswa dan memberikan penilaian secara langsung. Manfaat google classroom dalam pembelajaran adalah membuat kelas online dengan mudah, hemat waktu, mengorganisasi semua tugas dengan mudah, mengadakan komunikasi dan diskusi dengan cepat serta data akan aman. Google classroom didesain bagi siswa, guru, wali murid dan administrator. Wali siswa dapat memanfaatkan ringkasan email yang memuat tugas siswa dengan melihat informasi tugas yang telah dan belum dikerjakan oleh siswa. Wali hanya data menerima ringkasan emai melalui akun pribadinya. Untuk administrator dapat membuat, melihat atau menghapus kelas di domainnya, menambahkan atau menghapus siswa dan guru dari kelas serta melihat semua tugas kelas di domainnya. 

B.Whatsapp 

Whats app merupakan salah satu media komunikasi yang sangat popular saat ini. Whatsapp dapat dijadikan alternative dalam pembelajaran. Aplikasi ini dapat melakukan percakapan secara online dengan jumlah patisipan yang tidak terlalu banyak, memasukkan teks, suara dan video. Whats app juga adalah aplikasi yang sederhana, aman dan mudah karena sebagaian besar orang menggunakan aplikasi ini

C. Zoom

Zoom adalah sebuah aplikasi pertemuan gratis dengan video dan berbagi layar hingga 100 orang atau lebih. Aplikasi ini dapat digunakan dalam berbagai perangkat seluler, laptop atau alat komunikasi lain yang mendukung. Zoom dapat mengadakan pertemuan, dialog dan diskusi langsung dengan orang lain dan berbagi materi yang akan di jelaskan dengan sharing screen. Selain itu juga, guru dapat membuka ruang chat atau diskusi dengan siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif.

Pandemi Covid-19 muncul dan memberikan begitu banyak pengaruh dalam berbagai sektor. Salah satu sektor yang terdampak dan begitu terasa adalah sektor pendidikan. Berbagai kebijakan telah diterapkan oleh pemerintah untuk mengatasi pandemi ini.Adanya wabah virus Covid-19 di Indonesia mengubah kondisi pendidikan pada saat ini berada pada masa transisi dari sistem pembelajaran secara tatap muka berubah menjadi sistem pembelajaran daring.Pembelajaran daring dapat dilakukan menggunakan berbagai platform seperti Zoom Meeting, Google Meet, Google Clasroom atau media lainnya sebagai media pembelajaran. Penggunaan media tersebut sebagai media pembelajaran di harapkan dapat menjadi strategi sehingga tetap produktif dalam pembeljaran.Namun ada berbagai konsekuensi dalam media pembeljaran daring ini di mana tidak sedikit yang memiliki keterbatasan pada akses internet secara ekonomi mapun letak geografis.Di sisi lain adanya ketidakseimbangan dan ketidaksiapan antara tuntutan dan kemampuan untuk mengatasi perubahan pada media pembelajaran, karena belum pernah diadakan pelatihan sebelumnya untuk proses pembelajaran daring ini. namun kita di tuntut untuk bisa dan terbiasa dalam beradaptasi dengan kondisi saat ini.Namun di tengah wabah pandemi Covid-19 kemajuan teknologi yang serba digital memberikan peluang dalam meningkatkan kualitas pendidikan sehingga menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing. Dengan adanya transformasi media pembelajaran tersebut juga diharapkan dapat mendukung pemerintah untuk menekan laju perkembangan wabah Covid-19 di Indonesia.Pembelajaran di masa pandemic covid-19 dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media pembelajaran yang telah disediakan saat ini baik secara online maupun offline. Guru dapat berinovasi dalam memberikan dan menyampaikan materi kepada siswa. Media pembelajaran online dapat digunakan dengan menggunakan aplikasi yang telah ada, seperti program dari google yaitu google classroom, google suite, zoom, whats app dan aplikasi lainnya. Media Pembelajaran offline dapat berupa compact disk dengan mendesain materi di dalam CD dan diberikan kepada siswa untuk dipelajari.



Minggu, 18 April 2021

Kurikulum Dalam Pendidikan

 Nama:Devi Anggreni

Nim:11901261

Kelas:PAI 4B

Makul:Magang 1

Laporan bacaan 2:Kurikulum Dalam Pendidikan

file:///C:/Users/USER/Downloads/1934-5161-1-PB.pdf

Menurut pendapat saya kurikulum memiliki posisi paling penting dalam pendidikan untuk mewujudkan cita-cita. Kurikulum pendidikan merupakan suatu rancangan atau program studi yang berhubungan dengan materi atau pelajaran Islam, tujuan proses pembelajaran,metode dan pendekatan, serta bentuk evaluasinya. Kurikulum disusun oleh para pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat pendidikan, pengusaha serta masyarakat lainnya. Rencana ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga maupun masyarakat. Kurikulum dalam pengertian mutakhir adalah semua kegiatan yang memberikan pengalaman kepada siswa (anak didik) di bawah bimbingan dan tanggungjawab sekolah. Kurikulum pendidikan bertujuan menanamkan kepercayaan dalam pemikiran dan hati generasi muda, pemulihan akhlak dan membangunkan jiwa rohani. Ia juga bertujuan untuk memperoleh pengetahuan secara kontinu, gabungan pengetahuan dan kerja, kepercayaan dan akhlak, serta penerapan amalan teori dalam hidup. Menurut definisi yang dikemukakan oleh Doll (1974; 22) (Syaodih Sukmadinata, 2017: 5) kurikulum memiliki pengertian yang luas tidak hanya sekedar memuat pengertian berkaitan dengan proses belajar saja,melainkan memberikan perubahan lingkup yang memuat pengalaman belajar anak di lingkungan. Namun, menurut Mauritz Johnson (1967; 130) (Syaodih Sukmadinata, 2017: 5) pendapat dari Doll tersebut disanggah dengan alas an bahwa pengalaman hanya akan muncul ketika adanya interaksi peserta didik dengan lingkungannya. Interaksi bukan merupakan kurikulum melainkan pengajaran. Dalam penjelasannya Johnson menegaskan bahwa pengajaran memuat perencanaan isi, kegiatan belajar mengajar, evaluasi. Sedangkan kurikulum hanya berkenaan dengan hasil-hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik. jika perubahan merupakan sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari maka perubahan itu pun tidak dapat di arahkan hanya kepada sebagian sub pendidikan saja, melainkan mengarah kepada seluruh aspek pendidikan, dalam hal ini tidak terkecuali kepada kurikulum sebagai sebuah kerangka program dalam melaksanakan sebuah proses pendidikan.

Terdapat dua jenis tujuan yang terkandung di dalam kurikulum satuan pendidikan atau sekolah sebagai berikut:

1) Tujuan kurikulum

a) Tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah secara keseluruhan

Sebagai lembaga pendidikan, sekolah memiliki sejumlah tujuan yang ingin dicapainya yang telah dirancang dalam bentuk pengetahuan,keterampilan serta sikap.

b) Tujuan yang ingin dicapai dalam setiap bidang studi

Setiap bidang studi dalam kurikulum suatu sekolah juga mempunyai sejumlah tujuan yang ingin dicapainya. Tujuan inipun digambarkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan dapat dimiliki siswa setelah mempelajari suatu bidang studi pada sekolah tertentu,Kurikulum berisi tentang materi pembelajaran yang diprogramkan dan disesuaikan dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Dari Beberapa pendapat tadi dapat diketahui bahwa kurikulum pada hakikatnya adalah rancangan mata pelajaran bagi suatu jenjang pendidikan tertentu dan dengan menguasainya seseorang dapat dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan ijazah.Dengan adanya pengakuan format ijazah anak didik memperoleh kesempatan yang besar dalam melanjutkan pendidikan dan mencari pekerjaan.

Mengenai kurikulum dapat diberikan kesimpulan bahwa kurikulum bukan sekedar memuat sejumlah data pelajaran akan tetapi meliputi seperangkat proses atau segala usaha sekolah untuk mencapai tujuan yang diinginkan seperti pengalaman pendidikan,sumber pengajaran baik yang berada didalam maupun diluar sekolah seperti surat kabar,televisi,radio dll yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Fungsi Kurikulum

Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: 

A. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendididkan.dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

B. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1) Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan 2) Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah,tersebut, fungsi ini meliputi: a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.

C. Fungsi kurikulum yang ada di atasnya 1) Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulm yang diselenggarakannya. 2) Fungsi Peniapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun cara mengajar.

D. Fungsi Kurikulum Bagi Guru Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum

sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.

E. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan

barometer atau alat pengukur keberhasilanprogram pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kcegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.

F. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor) Bagi para pengawas, fungsi kurikulum

dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang

memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.

G. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan,

masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilaiserta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kuri-kulum suatu sekolah.

H. Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau perusahaan yang memper-gunakan tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produktivitas. 



ASAS-ASAS KURIKULUM


A. Asas Filosofis

            Asas filosofis dalam penyusunan kurikulum, berarti dalam penyusunan kurikulum hendaknya berdasar dan terarah pada falsafah bangsa yang dianut. Falsafah atau filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosopis, philo, philos, philen yang berarti cinta, pecinta, mencintai, sedang Sophia berarti kebijaksanaan, kearifan, nikmat, hakikat, dan kebenaran.


B. Asas Psikologi

       Asas psikologi berarti kegiatan yang mengacu pada hal-hal yang bersifat psikologi. Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu pelayanan yang diperuntukkan pada siswa, oleh karena dalam psikologi juga dibahas aspek psikis yang terdapat pada Manusia sebagai makhluk yang bersifat unitas multiplex yang terdiri atas sembilan aspek psikologi yang kompleks.

C. Asas Sosial Budaya/Asas Sosiologi

            Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki berbagai gejala sosial hubungan antar individu dengan individu, antar golongan, lembaga sosial yang disebut juga ilmu masyarakat. Dunia sekitar merupakan lingkungan hidup bagi manusia. Masyarakat merupakan kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama hingga mereka mengatur diri mereka sendiri dan menganggap sebagai suatu kesatuan sosial. Sekolah adalah institusi sosial yang didirikan dan ditujukan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Maka kurikulum sekolah dalam penyusunan dan pelaksanaan banyak dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial yang berkembang dan selalu berubah di dalam masyarakat.

D. Asas Organisatoris

            Asas ini berkenaan dengan masalah bagaimana bahan pelajaran akan disajikan. Apakah dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah, ataukah diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang diberikan, misalnya dalam bentuk broad field atau bidang studi seperti IPA, IPS, Bahasa, dan lain-lain. Ataukah diusahakan hubungan secara lebih mendalam dengan menghapuskan segala batas-batas mata pelajaran (dalam bentuk kurikulum terpadu).

            Penganut ilmu jiwa asosiasi akan memilih bentuk organisasi kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran, sedangkan penganut ilmu jiwa Gestalt akan cenderung memilih kurikulum terpadu. 8 Ilmu jiwa asosiasi yang berpendirian bahwa keseluruhan sama dengan jumlah bagian-bagiannya, cenderung memilih kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran, yang dengan sendirinya akan terpisah-pisah. Sebaliknya, ilmu jiwa Gestalt lebih mengutamakan keseluruhan karena keseluruhan itu bermakna dan lebih relevan dengan kebutuhan anak dan masyarakat.

            Perlu diingatkan kembali, bahwa tidak ada kurikulum yang baik dan tidak baik. Setiap organisasi kurikulum mempunyai kebaikan akan tetapi tidak lepas dari kekurangan ditinjau dari segi-segi tertentu. Selain itu, bermacam-macam organisasi kurikulum dapat dijalankan secara bersama di satu sekolah, bahkan yang satu dapat membantu atau melengkapi yang satunya. Kurikulum yang bagaimana yang harus dipilih? Pertanyaan itu diajukan karena macamnya kemungkinan. Dalam mengembangkan kurikulum harus diadakan pilihan, jadi selalu ada hasil semacam kompromi antara anggota panitia kurikulum. Sering dikatakan bahwa, kurikulum adalah soal pilihan. Dalam hal ini pilihan banyak bergantung pada pendirian atau sikap sE. Asas Teknologi

            Ilmu pengetahuan dan teknologi satu sama lain tidak dapat dipisahkan sebab ilmu pengetahuan yang hanya sebagai ilmu untuk bahan bacaan tanpa praktikan untuk kepentingan umat manusia hanyalah suatu teori yang mati. Sebaliknya praktik yang tanpa didasari oleh ilmu pengetahuan hasilnya akan sia-sia.

            Kurikulum tidak boleh meninggalkan kemajuan teknologi pendidikan. Peningkatan penggunaan teknologi pendidikan akan menyebabkan naiknya tingkat efektivitas dan efisien proses belajar mengajar selalu menonjolkan peranan guru, terutama dalam memilih bahan dan penyampaiannya.

            Dengan majunya teknologi informasi, diharapkan bahwa mengajar adalah membuat yang belajar mengajar diri sendiri, selanjutnya, system penyampaiannya tidak harus dengan tatap muka antara guru dan siswa. Sekarang peran guru dapat digantikan dengan media instruksional baik yang berupa media cetak maupun non cetak terutama media elektronik, misalnya komputer, internet, rekaman video, dan sebagainya. Dengan teknologi pendidikan modern, proses pembelajaran akan dilakukan dengan berbagai system penyampaiannya, misalnya system pembelajaran jarak jauh, yang penyampaiannya dengan cara menggunakan modul, Televisi Pendidikan Nasional, siaran radio, pendidikan, metode berprogram internet dan sebagainyaeseorang tentang pendidikan.



Komponen Kurikulum

Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya. 

Jadi kurikulum dapat disimpulkan sebagai berikut Kurikulum adalah suatu kegiatan pendidikan yang mencakup berbagai rencana kegiatan peserta didik yang terperinci berupa bentukbentuk bahan pendidikan, saran-saran strategi belajar mengajar,pengaturan-pengaturan program agar dapat diterapkan, dan halhal yang mencakup pada kegiatan yang bertujuan mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan kurikulum Pendidikan Islam adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan, serta cara pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Ia merupakan sekumpulan studi keislaman yang meliputi al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlaq, Fiqih, Tarikh, dan Kebudayaan Islam. Dalam kurikulum Pendidikan Islam harus memperhatikan beberapa hal diantaranya sesuai dengan fitrah manusia, mencakup kepentingan umat Islam pada umumnya, bersifat realistic, komprehensif dan kontinuitas.

Selasa, 13 April 2021

PEMBELAJARAN ONLINE

 Nama : Meilani Wahyu Putri

Nim : 11901316

Kelas : PAI 4B

Makul : Magang 1

Bahasa inggris adalah salah satu bahasa

yang di pelajari di seluruh dunia karena bahasa

inggris merupakan bahasa international yang

mencakup semua aspek global baik untuk anakanak, pertukaran mahasiswa ke perguruan

tinggi luar negeri, pengusaha,pedagang besar,

atau pejabat tinggi. Manfaat mempelajari

bahasa inggris sendiri tidak terlalu jauh dengan

tujuannya, hanya saja sebagai manfaat tentunya

hal ini diartikan lebih spesifik. Dengan

menguasai bahasa inggirs seseorang dapat

berkomunikasi lebih jauh, sehingga

wawasannya dalam teknologi informasi sendiri

akan lebih terbuka dan dengan itu pastinya

seorang IT telah memiliki modal besar untuk

melangkah dalam dunia yang kemajuan

teknologinya selalu bergerak maju.

Sebagai sarana komunikasi global,

bahasa Inggris harus dikuasai secara aktif baik

lisan maupun tulisan. Tidaklah mustahil

perkembangan teknologi yang semakin pesat

menuntut kita untuk lebih proaktif dalam

menanggapi arus informasi global sebagai aset

dalam memenuhi kebutuhan pasar. Sebagai

bahasa pergaulan dunia bahasa Inggris bukan hanya sebagai kebutuhan akademis karena

penguasaannya hanya terbatas pada aspek

pengetahuan bahasa melainkan sebagai media

komunikasi global.

Seiring dengan perkembangan jaman,

penggunaan TIK khususnya internet untuk

pendidikan di Indonesia terus berkembang.

Pengembangan pendidikan menuju e-learning

merupakan suatu keharusan agar standar mutu

pendidikan dapat ditingkatkan, karena elearning merupakan penggunaan teknologi

internet dalam penyampaian pembelajaran

dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga

kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan

jaringan dengan kemampuan untuk

memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan

membagi materi ajar atau informasi, (2)

pengiriman sampai ke pengguna terakhir

melalui komputer dengan menggunakan

teknologi internet yang standar, (3)

memfokuskan pada pandangan yang paling luas

tentang pembelajaran di balik paradigma

pembelajaran tradisional, dengan demikian

urgensi teknologi informasi dapat dioptimalkan

untuk pendidikan (Rosenberg, 2001:28).

Menurut Arikunto (1993:38) bahwa

guru diharapkan sanggup menciptakan proses

pembelajaran yang berkualitas tinggi sehingga

mampu menghasilkan prestasi belajar siswa.

Tugas utama seorang guru adalah untuk

membantu siswa dalam belajar. Ada 3 fungsi

yang dapat diperankan guru dalam

pembelajaran, yakni : (1) sebagai perancang

pembelajaran, (2) pengelola pembelajaran, dan

(3) evaluator pembelajaran. Sebagai perancang

atau perencana pembelajaran, seorang guru

diharapkan mampu merancang pembelajaran

agar dapat terlaksana secara efektif dan efisien,

untuk itu guru dituntut memiliki pengetahuan

yang cukup tentang prinsip-prinsip belajar

sebagai dasar untuk merancang kegiatan

pembelajaran dengan memilih media

pembelajaran, merumuskan tujuan, memilih

bahan, memilih metode/pendekatan dan

mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Sebagai

pengelola pembelajaran seorang guru harus

mampu mengelola seluruh proses kegiatan

pembelajaran dengan menciptakan kondisi

belajar yang dinamis dan kondusif, sehingga

guru dituntut secara terus menerus memantau

hasil belajar yang telah dicapai siswa dan selalu

berusaha meningkatkannya.

Melalui E-Learning Moodle (Modular

Object Oriented Dynamic Learning

Environment) yang merupakan salah satu dari

Learning Management System (LMS)

diharapkan dapat meningkatkan efisiensi proses

belajar mengajar, meningkatkan motivasi,

memfasilitsasi belajar aktif, memfasilitasi

belajar eksperimental, konsisten dengan belajar

berpusat pada siswa, memandu belajar lebih

baik, serta belajar dengan keinginan sendiri dan

dengan kecepatan yang disesuaikan sendiri

meningkatkan pemahaman akan isi (MPB TIK

2010).

Banyak pengertian tentang belajar

yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya

adalah pengertian yang dikemukakan oleh

Thorndike (1911, 60) “ proses belajar adalah

trial and error learning (beajar dari uji coba),

atau yang disebut sebagai selecting and

connecting (pemilihan dan pengaitan)”. Teori

ini sering pula disebut “trial and error

learning” individu yang belajar melakukan

kegiatan melalui proses “trial and error” dalam

rangka memilih respon yang tepat bagi stimulus

tertentu. Dari eksperimen yang dilakukan oleh

Thorndike, ia menemukan hukumnya yaitu : 1)

law of readiness : jika reaksi terhadap stimulus

didukung oleh kesiapan untuk bertindak atau digunakannya hubungan stimulus respon, makin kuat hubungan itu. Praktek perlu disertai dengan “reward” 3) law of effect : apabila  terjadi hubungan antara stimulus dan respon,dan dibarengi dengan “state of affair” yang mengganggu, maka kekuatan hubungan menjadi berkurang Definisi lain tentang belajar dikemukakan oleh Morgan dan kawan-kawan (1986, 58) yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Apa yang dikemukakan oleh Morgan dan kawan-kawan ini senada dengan pernyataan yang dikemukakan oleh para ahli lainnya yang menyatakan bahwa belajar sebagai proses yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku karena adanya reaksi terhadap suatu situasi tertenetu atau karena adanya proses yang terjadinyan internal di dalam diri seseorang Perubahan tersebut tidak terjadi karena adanya warisan genetic, atau respon secara alamiah, kedewasaan, atau keadaan organisma yang bersifat temporer, sepengaruh obatrti misalnya karena kelelahan, pengaruh obat-obatan, rasa takut, dan sebagainya. Serta dapat merupakan perubahan dalam pemahaman, tingkahlaku, persepsi, motivasi, atau gabungan dari semuannya.. Djiwandono (2006:173) mengatakan

beberapa keuntungan penting dari belajar

menemukan (discovery learning). Pertama,

discovery learning menimbulkan keingintahuan

siswa, dapat memotivasi mereka untuk

melanjutkan pekerjaan sampai mereka

menemukan jawaban-jawaban. Kedua,

pendekatan ini dapat mengajarkan keterampilan

menyelesaikan masalah secara mandiri dan

memaksa siswa untuk menganalisis dan

memanipulasi informasi dan tidak hanya

menyerap secara sederhana saja.

Sementara menurut Gagne, belajar

tidak merupakan sesuatu yang terjadi secara

alamiah tetapi hanya akan terjadi dengan

adanya kondisi-kondisi tertentu, yaitu kondisi

(1) internal, yang antara lain menyangkut

kesiapan pebelajar dan apa yang telah dipelajari

sebelumnya (prerequisite), (2) eksternal, yang

merupakan situasi belajar dan penyajian stimuli

yang secara sengaja diatur oleh guru dengan

tujuan memperlancar proses belajar. Tiap-tiap

jenis hasil belajar memerlukan kondisi-kondisi

tertentu yang perlu diatur dan dikontrol

(Reigeluth, 1983:81).

Menurut teori sibernetik, belajar adalah

pengolahan informasi. Menurut teori ini yang

terpenting adalah sistem informasi dari apa

yang akan dipelajari pebelajar. Sedangkan

bagaimana proses belajar akan berlangsung,

akan sangat ditentukan oleh sistem informasi

ini. Oleh karena itu teori ini berasumsi bahwa

tidak ada satupun jenis cara belajar yang ideal

untuk segala situasi. Sebab cara belajar sangat

ditentukan oleh sistem informasi. Dalam

bentuknya yang lebih praktis, teori ini telah

dikembangkan antara lain oleh Landa dalam

bentuk pendekatan “algoritmik dan heuristic”.

Proses berpikir algoritmik yaitu proses berpikir

yang sistematis, tahap demi tahap, linier,

konvergen, lurus menuju satu target tujuan

tertentu. Contoh proses algoritmis adalah:

kegiatan menelpon, menjalankan mesin mobil,

dan lain-lain. Sedangkan cara berpikir heuristic

adalah cara berpikir divergen, menuju ke

beberapa target tujuan sekaligus. Memahami

suatu konsep yang mengandung arti ganda dan

penafsiran biasanya menuntut seseorang untuk

menggunakan cara berpikir heuristic. Contoh

proses berpikir heuristic adalah: operasi

pemilihan atribut geometri, penemuan cara-cara

pemecahan masalah (Reigeluth, 1983:163).

Gordon dan Jeannette (2001:107)

mengatakan belajar seharusnya memiliki tiga

tujuan yaitu : (1) mempelajari keterampilan dan

pengetahuan tentang materi-materi pelajaran

spesifik, (2) mengembangkan kemampuan

konseptual umum, mampu belajar menerapkan

konsep yang sama atau yang berkaitan dengan

bidang-bidang lain, (3) mengembangkan

kemampuan dan sikap pribadi yang secara

mudah dapat digunakan dalam segala tindakan.

Dari beberapa konsep belajar di atas,

pada dasarnya belajar adalah suatu proses yang

menyangkut perubahan tingkah laku,

bertambahnya pengetahuan, keterampilan dan

sikap di mana dalam hal ini berupa fisik, mental

dan emosional akibat adanya interaksi yang

dilakukan dengan lingkungannya. Oleh sebab

itu, jika seseorang yang sedang melakukan

aktivitas belajar dan di akhir aktivitasnya telah

memperoleh perubahan dalam dirinya dengan

pengalaman baru, maka individu itu dapat

dikatakan telah mengalami proses belajar.

Perubahan inilah yang sering disebut sebagai

hasil belajar.

Perubahan perilaku akibat dari belajar

sering disebut sebagai hasil belajar. Arikunto

(2002:132) menyatakan bahwa hasil belajar

seseorang dapat berupa pengetahuan,

keterampilan dan sikap. Seseorang yang sudah

belajar akan mengalami terjadinya perubahan

dalam dirinya dalam bentuk pengetahuan,

keterampilan dan sikap.

Djiwandono (2009:210) menegaskan

pendapat Bloom, bahwa ranah kognitif terdiri

dari : pengetahuan, penerapan, analisis, sintesis

dan evaluasi. Kemampuan pada ranah afektif

meliputi : penerimaan, partisipasi / tanggapan,

penghargaan / penentuan, sikap / penilaian,

pengorganisasian nilai dan pemeranan.

Kemudian kemampuan pada ranah

psikomotorik, meliputi : persepsi gerakan,

Kata media berasal dari kata medium yang

secara harfiah artinya perantara atau pengantar.

Banyak pakar tentang media pembelajaran yang

memberikan batasan tentang pengertian media.

Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997

: 2) “media adalah segala bentuk yang

dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian media

menurut Djamarah (1995 : 136) adalah “media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”. Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu : “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”. Menurut Dabbagh dan Ritland (2005:15) pembelajaran online adalah sistem belajar yang terbuka dan tersebar dengan menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu pendidikan), yang dimungkinkan melalui internet dan teknologi berbasis jaringan untuk memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui aksi dan interaksi yang berarti.Media pembelajaran online dapat diartikan sebagai media yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna (user), sehingga pengguna (user) dapat mengendalikan dan mengakses apa yang menjadi kebutuhan pengguna, misalnya mengunduh sumber-sumber untuk materi Tenses pada pelajaran Bahasa Inggris . Keuntungan penggunaan media pembelajaran online adalah pembelajaran bersifat mandiri dan interaktivitas yang tinggi, mampu meningkatkan tingkat ingatan, memberikan lebih banyak pengalaman belajar, dengan teks, audio, video dan animasi yang semuanya digunakan untuk menyampaikan informasi, dan juga memberikan kemudahan menyampaikan, meng-update isi, mengunduh, para siswa juga bisa mengirim email kepada siswa lain,mengirim komentar pada forum diskusi,memakai ruang chat, hingga link video conference untuk berkomunikasi langsung Media pembelajaran offline dapat diartikan sebagai media yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol/navigasi yang dapat digunakan oleh pengguna (user). media ini berjalan secara berurutan (in sequence).Misalnya media persentasi yang pada umumnya tidak dilengkapi alat untuk mengontrol apa yang akan dilakukan oleh pengguna. Persentasi berjalan sekuensial sebagai garis lurus sehingga dapat disebut media linier dan biasanya digunakan bila jumlah audiens lebih dari satu orang, sebagai contoh dapat dapat diwujudkan dalam bentuk CD.

KULTUR SEKOLAH

 Nama: Devi Anggreni

Nim:11901216

Kelas:PAI 4B

Makul:Magang 1


Judul:Kultur Sekolah

Laporan bacaan dari tema kultur sekolah judul jurnal tersebut yaitu kultur sekolah di sekolah menengah.http//journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/sakp/article/download/10109/9674.


Menurut saya pendidikan merupakan bagian yang paling penting dalam kehidupan manusia,Pendidikan menjadikan jalan bagi manusia untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan dalam mengembangkan potensi kecerdasan,manusia belajar dan terus mengembangkan potensinya dan mengubah pola pikir agar lebih baik.Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang sangat berperan penting dalam peningkatan mutu pendidikan.Sekolah sebagai suatu sistem belajar memiliki 3 pokok yakni,proses belajar mengajar kepemimpinan serta kultur sekolah.Kultur sekolah disini menjadi aspek yang dapat meningkatkan mutu pendidikan,pendidikan yang bermutu tidak hanya dilhat dari peserta didik namun juga dilihat dari lingkungan sekolah.Setiap sekolah  memiliki kebijakan sendiri untuk meningkatkan kualitas,salah satu kebijakan sekolah adalah adanya tata tertib sekolah yang dibentuk oleh guru dan peserta didik,dengan tata tertib itu warga sekolah bisa melakukan sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga dari tata tertib tersebut bisa membuat peserta didik menjadi terbiasa dengan hal-hal yang baik.Kultur sekolah yang positif sangat penting diterapkan disetiap sekolah salah satunya dengan cara menerapkan proses belajar mengajar yang kreatif dan inovatif.Dari beberapa jurnal dan artikel yang saya baca kultur sekolah menurut salah satu para ahli yaitu :Menurut wiyani (2012:99) ada beberapa nilai-nilai yang dikembangkan dalam budaya sekolah antara lain:jujur,tanggung jawab,cerdas,kreatif,sehat,bersih,peduli,dan gotong royong.Memiliki kultur sekolah yang positif bukanlah hal yang  mudah,tentunya sangat diperlukan peran penting bagi warga sekolah untuk menjaganya.Warga sekolah harus memiliki pemahaman kultur sekolah yang baik,dengan pemahaman kultur sekolah yang baik maka akan meningkatkan kesadaran untuk meningkatkan kultur sekolah yang positif.Sekolah dengan lingkungan yang bersih akan memberikan suasana belajar yang nyaman dan tenang supaya peserta didik dapat belajar dengan baik disekolah.Kultur sekolah yang baik dimiliki oleh setiap sekolah agar kualitas pedidikan juga semakin baik.Sekolah berperan untuk memberikan kebudayaan dari generasi kegenerasi yang harus memperhatikan kondisi masyarakat,sekolah juga merupakan salah satu institusi sosial yang dapat berpengaruh terhadap proses sosialisasi serta memiliki fungsi untuk kebudayaan dalam masyarakat kepada anak.Sekolah bukan hanya wadah untuk menampung siswa dalam menuntut ilmu tetapi juga untuk siswa beradaptasi dengan siswa yang lain,budaya sekolah tidak berlangsung singkatn akan tetapi merupakan perjalanan yang panjang yang terus diyakini dari masa kemasa oleh seluruh warga  sekolah,budaya dapat menjadi ciri khas dari suatu sekolah yang menjadi identitas yang melekat dengan nilai,keyakinan,serta yang berkembang didalam sekolah,budaya sekolah atau kultur sekolah berkembang dari waktu ke waktu sebagai pengalaman atas cerminan perilaku dan menjadi karakteristik dari suatu sekolah.Kultur sekolah memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan suatu sekolah,untuk itu peran kultur sekolah sangat penting untuk dipahami seluruh warga sekolah,karena kultur sekolah yang berkembang dapat menjadi ciri khas suatu sekolah tersebut,ciri khas tersebut akan melekat pada anggota-anggota sekolah yang dapat digambarkan dalam pola perilaku dan proses interaksi yang terus menerus menggenerasi dari waktu kewaktu.

Berikut yang dapat dikemukakan mengenai fungsi dan peran kultur sekolah:

A.Sebagai ciri khas yang dapat menjadi identitas serta citra suatu lembaga pendidikan,dalam fungsi dan peran kultur sekolah ini dapat menjadi ciri tersendiri dari suatu sekolah yang menjadi ciri khas dan membedakan antara sekolah satu dengan yang lainnya sesuai kultur yang berkembang didalam sekolah.

B.Sebagai pedoman,kultur sekolah dapat menjadi pedoman atau pandangan bagi warga sekolah dalam batasan berprilaku yang sudah disepakati dan menggenerasi dari waktu kewaktu.

C.Sebagai cara pemecahan masalah,kuktur sekolah dapat menjadi sebuah keyakinan cara untuk memecahkan masalah,terbentuknya kultur sekolah tidak dapat menggunakan cara yang singkat,untuk itu dalam hal ini kultur sekolah dapat menjadi keyakinan warga sekolah dalam memecahkan masalah menggunakan cara yang dipercayai dan dianggap benar untuk memecahkan suatu masalah,

D.Sebagai strategi,kultur sekolah dapat dijadikan sebagai strategi untuk sekolah sebagai bahan agar dapat dibanggakan ataupun sebagai nilai popularitas sekolah,strategi ini dapat difungsikan untuk  membuat kebijakan sekolah dalam mengolah sumber daya yang terdapat disesuatu lembaga pendidikan.

E.Sebagai tata nilai,dengan adanya kultur sekolah dapat menggambarkan situasi sosial sekolah seperti perilaku,dengan adanya tata nilai yang berkembang disekolah,sekolah dapat merealisasikan dalam kebijakan sekolah sebagai harapan bagi warga sekolah dalam mewujudkan tujuan dari adanya pendidikan yang dapat dimuat dalam visi serta misi disekolah.

Kultur sekolah juga tidak hanya berpengaruh pada kegiatan warga sekolah,akan tetapi juga mempengaruhi semangat dan motivasi seluruh warga sekolah dalam menjalani setiap kegiatan,kultur sekolah sangat berpengaruh yang mendalam terhadap proses dan cara belajar siswa.

Kultur sekolah dapat dibedakan menjadi 2 yaitu,kultur sekolah positif dan kultur sekolah negatif .Kultur sekolah positif merupakan kuktur sekolah yang dapat meningkatkan sekolah serta kehidupan seperti;sehat,kuat,stabil,dan aktif.Kultur sekolah yang positif dapat memperbaiki sekolah sehingga dapat memberikan peluang bagi sekolah dan warga sekolah untuk kinerja agar lebih efektif,untuk itu kultur sekolah yang positif harus terus dikembangkan dan menjadi tanggung jawab bagi selutuh warga sekolah.

Kultur sekolah yang negatif merupakan kultur sekolah yang tidak kondusif sehingga dapat menghambat sekolah dalam peningkatan pendidikan serta kualitas sekolah.

Dari beberapa jurnal dan artikel yang saya baca Djemari Mardapi (2003) juga mengemukakan kultur sekolah positif dan kultur sekolah negatif sebagai berikut:

A.Kultur sekolah yang positif merupakan kultur dimana sekolah menyediakan kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan,seperti kerjasama dalam mencapai potensi,penghargaan terhadap prestasi serta komitmen terhadap belajar.

B.Kultur sekolah yang negatif merupakan kultur yang kontra terhadap peningkatan pendidikan yang dalam arti kata lain resisten terhadap perubahan. 

Kehidupan selalu berubah dalam pertumbuhan dan perkembangan anak,perubahan-perubahan itu dapat terjadi karena pengaruh lingkungan yang kuat adalah disekolah karena besar waktunya disekolah,sekolah memegang peranan penting dan strategis dalam mengubah,memodifikasi dan mentransformasikan ilmu pengetahuan,teknologi,dan keterampilan yang berhubungan dengan kebutuhan anak untuk hidup dimasyarakat sesuai dengan tuntutan jamannya.Studi terhadap sekolah-sekolah yang berhasil atau efektif dapat diperoleh gambaran bahwa mereka mempunyai lima karakteristik yaitu:

1.Sekolah memiliki budaya sekolah yang kondusif

2.Adanya harapan antara para guru bahwa semua siswa dapat sukses

3.Menekankan pengajaran pada penguasaan keterampilan 

4.Sistem tujuan pengajaran yang jelas bagi pelaksanaan monitoring dan penilaian keberhasilan kelas

5.Prinsip-prinsip sekolah yang kuat sehingga dapat memelihara kedisiplinan siswa

Penciptaan budaya sekolah dapat dilakukan melalui:

1.Pemahaman tentang budaya sekolah

2.Pembiasaan pelaksanaan budaya sekolah

3.Reward and punisment

Bentuk kultur sekolah muncul sebagai suatu fenomena yang unik dan menarik karena pandangan sikap,perilaku yang hidup dan berkembang dalam sekolah pada dasarnya mencerminkan kepercayaan dan keyakinan yang mendalam dan khas dari warga sekolah.Pendidikan yang berwujud dalam bentuk lembaga atau instansi sekoolah dapat dianggap sebagai pranata sosial yang didalamnya berlangsung interaksi antara pendidik dan peserta didik sehingga mewujudkan suatu sistem nilai atau keyakinan dan juga norma maupun kebiasaan yang dipegang bersama,pendidikan sendiri adalah suatu proses budaya masalah yang terjadi saat ini adalah nilai-nilai yang mana seharusnya dikembangkan atau dibudidayakan dalam proses pendidikan yang berbasis bermutu.Dengan demikian sekolah menjadi tempat dalam mensosialisasikan nilai-nilai budaya yang tidak hanya terbatas pada nilai-nilai keilmuan saja,melainkan semua nilai-nilai kehidupan yang memungkinkan mampu mewujudkan manusia yang berbudaya.Kultur yang dapat berimas dalam kehidupan sekolah misalnya memberi peluang pada warga sekolah untuk bekerja secara efisien,disiplin dan tertib,kultur sekolah merupakan milik kolegtif bukan milik perorangan,sehigga sekolah dapat dikembangkan dan dilakukan oleh semua warga sekolah.Kultur yang memiliki daya gerak akan mendorong semua warga sekolah untuk berprestasi,sehingga kerja guru dan semangat belajar siswa akan tumbuh karena dipacu dan didorong dengan dukungan budaya yang memiliki daya ungkit yang tinggi misalnya kinerja sekolah dapat meningkat jika disertai dengan imbalan yang pantas,penghargaan yang cukup dan proporsi tugas yang seimbang begitu juga dengan siswa akan meningkat semangat belajarnya bila mereka diberikan penghargaan yang memadai,pelayanan yang prima serta dukungan dengan sarana yang memadai. Kultur sekolah yang berpeluang sukses adalah budaya yang memiliki daya ungkit dan memiliki daya gerak yang tinggi. Hal ini sangat penting untuk menumbuhkan rasa keberhasilan dan rasa mampu  untuk melaksanakan tugas dengan baik. Misalnya budaya gemar membaca. Budaya membaca di kalangan siswa akan dapat mendorong mereka untuk banyak tahui tentang berbagai macam persoalan yang mereka pelajari di lingkungan sekolah. Demikian juga bagi guru mereka semakin banyak pengetahuan yang diperolah, tingkat pemahaman semakin luas, semua ini dapat berlangsung jika disertai dengan kesadaran, bahwa mutu/ kualitas yang akan menentukan keberhasilan seseorang. Budaya sekolah yang positif akan mendorong semua warga sekolah untuk bekerjasama yang didasarkan saling percaya, mengundang partisipasi seluruh warga, mendorong munculnya gagasan-gagasan baru, dan memberikan kesempatan untuk terlaksananya pembaharuan di sekolah yang semuanya ini bermuara pada pencapaian hasil terbaik. Budaya sekolah yang baik dapat menumbuhkan iklim yang mendorong semua warga sekolah untuk belajar, yaitu belajar bagaimana belajar dan belajar bersama.Akan tumbuh suatu iklim bahwa belajar adalah menyenangkan dan merupakan kebutuhan, bukan lagi keterpaksaan.Belajar yang muncul dari dorongn diri sendiri, intrinsic motivation, bukan karena tekanan dari luar dalam segala bentuknya.Akan tumbuh suatu semangat di kalangan warga sekoalah untuk senantiasa belajar tentang sesuatu yang memiliki nilai-nilai kebaikan.

Budaya sekolah yang baik dapat memperbaiki kinerja sekolah, baik kepala sekolah, guru, siswa, karyawan maupun pengguna sekolah lainnya. Situasi tersebut akan terwujud manakala kualifikasi budaya tersebut bersifat sehat, solid, kuat, positif, dan professional. Dengan demikian suasana kekeluargaan, kolaborasi, ketahanan belajar, semangat terus maju, dorongan untuk bekerja keras dan belajar mengajar dapat diciptakan.

Budaya sekolah yang baik akan secara efektif menghasilkan kinerja yang terbaik pada setiap individu, kelompok kerja/ unit dan sekolah sebagai satu institusi, dan hubungan sinergis antara tiga tingkatan tersebut. Budaya sekolah diharapkan memperbaiki mutu sekolah, kinerja di sekolah dan mutu kehidupan yang diharapkan memiliki ciri sehat, dinamis atau aktif, positif dan profesional.

Budaya sekolah sehat memberikan peluang sekolah dan warga sekolah berfungsi secara optimal, bekerja secara efisien, energik, penuh vitalitas, memiliki semangat tinggi, dan akan mampu terus berkembang. Oleh karena itu, budaya sekolah ini perlu dikembangkan. Budaya sekolah adalah nilai-nilai dominan yang didukung oleh sekolah atau falsafah yang menuntun kebijakan sekolah terhadap semua unsur dan komponen sekolah termasuk stakeholders pendidikan, seperti cara melaksanakan pekerjaan di sekolah serta asumsi atau kepercayaan dasar yang dianut oleh personil sekolah. Budaya sekolah merujuk pada suatu sistem nilai, kepercayaan dan norma-norma yang diterima secara bersama, serta dilaksanakan dengan penuh kesadaran sebagai perilaku alami, yang dibentuk oleh lingkungan yang menciptakan pemahaman yang sama diantara seluruh unsur dan personil sekolah baik itu kepala sekolah, guru, staf, siswa dan jika perlu membentuk opini masyarakat yang sama dengan sekolah. Beberapa manfaat yang bisa diambil dari upaya pengembangan budaya sekolah, diantaranya : (1) menjamin kualitas kerja yang lebih baik; (2) membuka seluruh jaringan komunikasi dari segala jenis dan level baik komunikasi vertikal maupun horisontal; (3) lebih terbuka dan transparan; (4) menciptakan kebersamaan dan rasa saling memiliki yang tinggi; (4) meningkatkan solidaritas dan rasa kekeluargaan; (5) jika menemukan kesalahan akan segera dapat diperbaiki; dan (6) dapat beradaptasi dengan baik terhadap perkembangan IPTEK. Selain beberapa manfaat di atas, manfaat lain bagi individu (pribadi) dan kelompok adalah :  (1) meningkatkan kepuasan kerja; (2) pergaulan lebih akrab; (3) disiplin meningkat; (4) pengawasan fungsional bisa lebih ringan; (5) muncul keinginan untuk selalu ingin berbuat proaktif; (6) belajar dan berprestasi terus serta; dan (7) selalu ingin memberikan yang terbaik bagi sekolah, keluarga, orang lain dan diri sendiri.

Senin, 12 April 2021

KULTUR SEKOLAH

 Nama: Devi Anggreni

Nim:11901216

Kelas:PAI 4B

Makul:Magang 1


Judul:Kultur Sekolah

Laporan bacaan dari tema kultur sekolah judul jurnal tersebut yaitu kultur sekolah di sekolah menengah.http//journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/sakp/article/download/10109/9674.


Menurut saya pendidikan merupakan bagian yang paling penting dalam kehidupan manusia,Pendidikan menjadikan jalan bagi manusia untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan dalam mengembangkan potensi kecerdasan,manusia belajar dan terus mengembangkan potensinya dan mengubah pola pikir agar lebih baik.Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang sangat berperan penting dalam peningkatan mutu pendidikan.Sekolah sebagai suatu sistem belajar memiliki 3 pokok yakni,proses belajar mengajar kepemimpinan serta kultur sekolah.Kultur sekolah disini menjadi aspek yang dapat meningkatkan mutu pendidikan,pendidikan yang bermutu tidak hanya dilhat dari peserta didik namun juga dilihat dari lingkungan sekolah.Setiap sekolah  memiliki kebijakan sendiri untuk meningkatkan kualitas,salah satu kebijakan sekolah adalah adanya tata tertib sekolah yang dibentuk oleh guru dan peserta didik,dengan tata tertib itu warga sekolah bisa melakukan sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga dari tata tertib tersebut bisa membuat peserta didik menjadi terbiasa dengan hal-hal yang baik.Kultur sekolah yang positif sangat penting diterapkan disetiap sekolah salah satunya dengan cara menerapkan proses belajar mengajar yang kreatif dan inovatif.Dari beberapa jurnal dan artikel yang saya baca kultur sekolah menurut salah satu para ahli yaitu :Menurut wiyani (2012:99) ada beberapa nilai-nilai yang dikembangkan dalam budaya sekolah antara lain:jujur,tanggung jawab,cerdas,kreatif,sehat,bersih,peduli,dan gotong royong.Memiliki kultur sekolah yang positif bukanlah hal yang  mudah,tentunya sangat diperlukan peran penting bagi warga sekolah untuk menjaganya.Warga sekolah harus memiliki pemahaman kultur sekolah yang baik,dengan pemahaman kultur sekolah yang baik maka akan meningkatkan kesadaran untuk meningkatkan kultur sekolah yang positif.Sekolah dengan lingkungan yang bersih akan memberikan suasana belajar yang nyaman dan tenang supaya peserta didik dapat belajar dengan baik disekolah.Kultur sekolah yang baik dimiliki oleh setiap sekolah agar kualitas pedidikan juga semakin baik.Sekolah berperan untuk memberikan kebudayaan dari generasi kegenerasi yang harus memperhatikan kondisi masyarakat,sekolah juga merupakan salah satu institusi sosial yang dapat berpengaruh terhadap proses sosialisasi serta memiliki fungsi untuk kebudayaan dalam masyarakat kepada anak.Sekolah bukan hanya wadah untuk menampung siswa dalam menuntut ilmu tetapi juga untuk siswa beradaptasi dengan siswa yang lain,budaya sekolah tidak berlangsung singkatn akan tetapi merupakan perjalanan yang panjang yang terus diyakini dari masa kemasa oleh seluruh warga  sekolah,budaya dapat menjadi ciri khas dari suatu sekolah yang menjadi identitas yang melekat dengan nilai,keyakinan,serta yang berkembang didalam sekolah,budaya sekolah atau kultur sekolah berkembang dari waktu ke waktu sebagai pengalaman atas cerminan perilaku dan menjadi karakteristik dari suatu sekolah.Kultur sekolah memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan suatu sekolah,untuk itu peran kultur sekolah sangat penting untuk dipahami seluruh warga sekolah,karena kultur sekolah yang berkembang dapat menjadi ciri khas suatu sekolah tersebut,ciri khas tersebut akan melekat pada anggota-anggota sekolah yang dapat digambarkan dalam pola perilaku dan proses interaksi yang terus menerus menggenerasi dari waktu kewaktu.

Berikut yang dapat dikemukakan mengenai fungsi dan peran kultur sekolah:

A.Sebagai ciri khas yang dapat menjadi identitas serta citra suatu lembaga pendidikan,dalam fungsi dan peran kultur sekolah ini dapat menjadi ciri tersendiri dari suatu sekolah yang menjadi ciri khas dan membedakan antara sekolah satu dengan yang lainnya sesuai kultur yang berkembang didalam sekolah.

B.Sebagai pedoman,kultur sekolah dapat menjadi pedoman atau pandangan bagi warga sekolah dalam batasan berprilaku yang sudah disepakati dan menggenerasi dari waktu kewaktu.

C.Sebagai cara pemecahan masalah,kuktur sekolah dapat menjadi sebuah keyakinan cara untuk memecahkan masalah,terbentuknya kultur sekolah tidak dapat menggunakan cara yang singkat,untuk itu dalam hal ini kultur sekolah dapat menjadi keyakinan warga sekolah dalam memecahkan masalah menggunakan cara yang dipercayai dan dianggap benar untuk memecahkan suatu masalah,

D.Sebagai strategi,kultur sekolah dapat dijadikan sebagai strategi untuk sekolah sebagai bahan agar dapat dibanggakan ataupun sebagai nilai popularitas sekolah,strategi ini dapat difungsikan untuk  membuat kebijakan sekolah dalam mengolah sumber daya yang terdapat disesuatu lembaga pendidikan.

E.Sebagai tata nilai,dengan adanya kultur sekolah dapat menggambarkan situasi sosial sekolah seperti perilaku,dengan adanya tata nilai yang berkembang disekolah,sekolah dapat merealisasikan dalam kebijakan sekolah sebagai harapan bagi warga sekolah dalam mewujudkan tujuan dari adanya pendidikan yang dapat dimuat dalam visi serta misi disekolah.

Kultur sekolah juga tidak hanya berpengaruh pada kegiatan warga sekolah,akan tetapi juga mempengaruhi semangat dan motivasi seluruh warga sekolah dalam menjalani setiap kegiatan,kultur sekolah sangat berpengaruh yang mendalam terhadap proses dan cara belajar siswa.

Kultur sekolah dapat dibedakan menjadi 2 yaitu,kultur sekolah positif dan kultur sekolah negatif .Kultur sekolah positif merupakan kuktur sekolah yang dapat meningkatkan sekolah serta kehidupan seperti;sehat,kuat,stabil,dan aktif.Kultur sekolah yang positif dapat memperbaiki sekolah sehingga dapat memberikan peluang bagi sekolah dan warga sekolah untuk kinerja agar lebih efektif,untuk itu kultur sekolah yang positif harus terus dikembangkan dan menjadi tanggung jawab bagi selutuh warga sekolah.

Kultur sekolah yang negatif merupakan kultur sekolah yang tidak kondusif sehingga dapat menghambat sekolah dalam peningkatan pendidikan serta kualitas sekolah.

Dari beberapa jurnal dan artikel yang saya baca Djemari Mardapi (2003) juga mengemukakan kultur sekolah positif dan kultur sekolah negatif sebagai berikut:

A.Kultur sekolah yang positif merupakan kultur dimana sekolah menyediakan kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan,seperti kerjasama dalam mencapai potensi,penghargaan terhadap prestasi serta komitmen terhadap belajar.

B.Kultur sekolah yang negatif merupakan kultur yang kontra terhadap peningkatan pendidikan yang dalam arti kata lain resisten terhadap perubahan. 

Kehidupan selalu berubah dalam pertumbuhan dan perkembangan anak,perubahan-perubahan itu dapat terjadi karena pengaruh lingkungan yang kuat adalah disekolah karena besar waktunya disekolah,sekolah memegang peranan penting dan strategis dalam mengubah,memodifikasi dan mentransformasikan ilmu pengetahuan,teknologi,dan keterampilan yang berhubungan dengan kebutuhan anak untuk hidup dimasyarakat sesuai dengan tuntutan jamannya.Studi terhadap sekolah-sekolah yang berhasil atau efektif dapat diperoleh gambaran bahwa mereka mempunyai lima karakteristik yaitu:

1.Sekolah memiliki budaya sekolah yang kondusif

2.Adanya harapan antara para guru bahwa semua siswa dapat sukses

3.Menekankan pengajaran pada penguasaan keterampilan 

4.Sistem tujuan pengajaran yang jelas bagi pelaksanaan monitoring dan penilaian keberhasilan kelas

5.Prinsip-prinsip sekolah yang kuat sehingga dapat memelihara kedisiplinan siswa

Penciptaan budaya sekolah dapat dilakukan melalui:

1.Pemahaman tentang budaya sekolah

2.Pembiasaan pelaksanaan budaya sekolah

3.Reward and punisment

Bentuk kultur sekolah muncul sebagai suatu fenomena yang unik dan menarik karena pandangan sikap,perilaku yang hidup dan berkembang dalam sekolah pada dasarnya mencerminkan kepercayaan dan keyakinan yang mendalam dan khas dari warga sekolah.Pendidikan yang berwujud dalam bentuk lembaga atau instansi sekoolah dapat dianggap sebagai pranata sosial yang didalamnya berlangsung interaksi antara pendidik dan peserta didik sehingga mewujudkan suatu sistem nilai atau keyakinan dan juga norma maupun kebiasaan yang dipegang bersama,pendidikan sendiri adalah suatu proses budaya masalah yang terjadi saat ini adalah nilai-nilai yang mana seharusnya dikembangkan atau dibudidayakan dalam proses pendidikan yang berbasis bermutu.Dengan demikian sekolah menjadi tempat dalam mensosialisasikan nilai-nilai budaya yang tidak hanya terbatas pada nilai-nilai keilmuan saja,melainkan semua nilai-nilai kehidupan yang memungkinkan mampu mewujudkan manusia yang berbudaya.Kultur yang dapat berimas dalam kehidupan sekolah misalnya memberi peluang pada warga sekolah untuk bekerja secara efisien,disiplin dan tertib,kultur sekolah merupakan milik kolegtif bukan milik perorangan,sehigga sekolah dapat dikembangkan dan dilakukan oleh semua warga sekolah.Kultur yang memiliki daya gerak akan mendorong semua warga sekolah untuk berprestasi,sehingga kerja guru dan semangat belajar siswa akan tumbuh karena dipacu dan didorong dengan dukungan budaya yang memiliki daya ungkit yang tinggi misalnya kinerja sekolah dapat meningkat jika disertai dengan imbalan yang pantas,penghargaan yang cukup dan proporsi tugas yang seimbang begitu juga dengan siswa akan meningkat semangat belajarnya bila mereka diberikan penghargaan yang memadai,pelayanan yang prima serta dukungan dengan sarana yang memadai. Kultur sekolah yang berpeluang sukses adalah budaya yang memiliki daya ungkit dan memiliki daya gerak yang tinggi. Hal ini sangat penting untuk menumbuhkan rasa keberhasilan dan rasa mampu  untuk melaksanakan tugas dengan baik. Misalnya budaya gemar membaca. Budaya membaca di kalangan siswa akan dapat mendorong mereka untuk banyak tahui tentang berbagai macam persoalan yang mereka pelajari di lingkungan sekolah. Demikian juga bagi guru mereka semakin banyak pengetahuan yang diperolah, tingkat pemahaman semakin luas, semua ini dapat berlangsung jika disertai dengan kesadaran, bahwa mutu/ kualitas yang akan menentukan keberhasilan seseorang. Budaya sekolah yang positif akan mendorong semua warga sekolah untuk bekerjasama yang didasarkan saling percaya, mengundang partisipasi seluruh warga, mendorong munculnya gagasan-gagasan baru, dan memberikan kesempatan untuk terlaksananya pembaharuan di sekolah yang semuanya ini bermuara pada pencapaian hasil terbaik. Budaya sekolah yang baik dapat menumbuhkan iklim yang mendorong semua warga sekolah untuk belajar, yaitu belajar bagaimana belajar dan belajar bersama.Akan tumbuh suatu iklim bahwa belajar adalah menyenangkan dan merupakan kebutuhan, bukan lagi keterpaksaan.Belajar yang muncul dari dorongn diri sendiri, intrinsic motivation, bukan karena tekanan dari luar dalam segala bentuknya.Akan tumbuh suatu semangat di kalangan warga sekoalah untuk senantiasa belajar tentang sesuatu yang memiliki nilai-nilai kebaikan.

Budaya sekolah yang baik dapat memperbaiki kinerja sekolah, baik kepala sekolah, guru, siswa, karyawan maupun pengguna sekolah lainnya. Situasi tersebut akan terwujud manakala kualifikasi budaya tersebut bersifat sehat, solid, kuat, positif, dan professional. Dengan demikian suasana kekeluargaan, kolaborasi, ketahanan belajar, semangat terus maju, dorongan untuk bekerja keras dan belajar mengajar dapat diciptakan.

Budaya sekolah yang baik akan secara efektif menghasilkan kinerja yang terbaik pada setiap individu, kelompok kerja/ unit dan sekolah sebagai satu institusi, dan hubungan sinergis antara tiga tingkatan tersebut. Budaya sekolah diharapkan memperbaiki mutu sekolah, kinerja di sekolah dan mutu kehidupan yang diharapkan memiliki ciri sehat, dinamis atau aktif, positif dan profesional.

Budaya sekolah sehat memberikan peluang sekolah dan warga sekolah berfungsi secara optimal, bekerja secara efisien, energik, penuh vitalitas, memiliki semangat tinggi, dan akan mampu terus berkembang. Oleh karena itu, budaya sekolah ini perlu dikembangkan. Budaya sekolah adalah nilai-nilai dominan yang didukung oleh sekolah atau falsafah yang menuntun kebijakan sekolah terhadap semua unsur dan komponen sekolah termasuk stakeholders pendidikan, seperti cara melaksanakan pekerjaan di sekolah serta asumsi atau kepercayaan dasar yang dianut oleh personil sekolah. Budaya sekolah merujuk pada suatu sistem nilai, kepercayaan dan norma-norma yang diterima secara bersama, serta dilaksanakan dengan penuh kesadaran sebagai perilaku alami, yang dibentuk oleh lingkungan yang menciptakan pemahaman yang sama diantara seluruh unsur dan personil sekolah baik itu kepala sekolah, guru, staf, siswa dan jika perlu membentuk opini masyarakat yang sama dengan sekolah. Beberapa manfaat yang bisa diambil dari upaya pengembangan budaya sekolah, diantaranya : (1) menjamin kualitas kerja yang lebih baik; (2) membuka seluruh jaringan komunikasi dari segala jenis dan level baik komunikasi vertikal maupun horisontal; (3) lebih terbuka dan transparan; (4) menciptakan kebersamaan dan rasa saling memiliki yang tinggi; (4) meningkatkan solidaritas dan rasa kekeluargaan; (5) jika menemukan kesalahan akan segera dapat diperbaiki; dan (6) dapat beradaptasi dengan baik terhadap perkembangan IPTEK. Selain beberapa manfaat di atas, manfaat lain bagi individu (pribadi) dan kelompok adalah :  (1) meningkatkan kepuasan kerja; (2) pergaulan lebih akrab; (3) disiplin meningkat; (4) pengawasan fungsional bisa lebih ringan; (5) muncul keinginan untuk selalu ingin berbuat proaktif; (6) belajar dan berprestasi terus serta; dan (7) selalu ingin memberikan yang terbaik bagi sekolah, keluarga, orang lain dan diri sendiri.